Thursday, January 10, 2019

Analisis Unsur Intrinsik Novel Belenggu Karya Armijn Pane


1.    IDENTITAS BUKU
a)    Judul                    : Belenggu
b)   Pengarang            : Armijn Pane
c)    Penerbit               : PT Dian Rakyat
d)   Cetakan               : Keduapuluh satu, 2008
e)    Tebal Halaman    : 150 Halaman

2.    SINOPSIS NOVEL “BELENGGU” KARYA ARMIJN PANE

Dokter Sukartono menikah dengan seorang perempuan berparas ayu, pintar, serta lincah. Perempuan itu bernama Sumartini atau panggilannya Tini. Sebenarnya Dokter Sukartono atau Tono tidak mencintai Sumartini. Demikian pula sebaliknya. Tini tidak mencintai Dokter Sukartono. Mereka berdua menikah dengan alasan masing-masing. Dokter Sukartono menikahi Sumartini karena kecantikan, kecerdasan, serta mendampinginya sebagai seorang Dokter adalah Sumartini. Sedangkan Sumartini menikahi Dokter Sukartono karena hendak melupakan masa silamnya. Menurutnya dengan menikahi seorang Dokter, maka besar kemungkinannya untuk melupakan masa lalunya yang kelam. Jadi, keduanya tidak saling mencintai.
Karena keduanya tidak saling mencintai, mereka tidak pernah akur. Mereka tidak saling bicara dan tidak saling bertukar pikiran. Masalah yang pernah mereka hadapi tidak pernah dipecahkan bersama-sama layaknya suami istri. Masing-masing memecahkan masalahnya sendiri-sendiri. Itulah sebabnya keluarga mereka terasa hambar tidak harmonis. Mereka sering salah paham dan bertengkar. Ketidakharmonisan keluarga mereka semakin menjadi karena Dokter Sukartono sangat mencintai dan bertanggung jawab penuh terhadap pekerjaannya. Dia bekerja tanpa kenal waktu. Jam berapa saja ada pasien yang membutuhkannya, dia dengan sigap membantunya. Akibatnya dia melupakan kehidupan rumah tangganya, dia sering meninggalkan istrinya sendirian dirumah. Dia betul-betul sudah tidak mempunyai waktu lagi bagi istrinya, Tini.
Doketr Sukartono sangat dicintai oleh pasiennya. Dia tidak hanya suka menolong kapanpun pasien membutuhkan pertolongan, tetapi ia juga tidak menerima bayaran terhadap pasien yang tidak mampu. Itu sebabnya, ia dikenal sebagai Dokter yang dermawan. Kesibukan Dokter Sukartono yang tak kenal waktu, semakin memicu percekcokan dalam rumah tangganya. Menurut Sumartini, Dokter Sukartono sangat egois. Sumartini merasa telah disepelekan dan merasa bosan karena sering ditinggalkan suaminya karena sibuk menolong pasien-pasiennya. Dia merasa telah dilupakan dan merasa bahwa derajanya sebagai seorang perempuan telah diinjak-injak sebagai seorang istri. Karena suaminya tidak mampu memenuhi hak sebagai seorang istri. Karena suaminya tidak pernah memenuhi hal tersebut, makanya mereka seringkali bertengkar. Hampir setiap hari mereka bertengkar, masing-masing tidak mau mengalah dan merasa paling benar.
Suatu hari Dokter Sukartono mendapat panggilan dari seorang perempuan yang mengaku sedang sakit keras. Wanita itu meminta Dokter Sukartono untuk dating kehotel tempat ia menginap. Sukartono pun dating kehotel tersebut. Setibanya dihotel, dia merasa terkejut sebab pasian yang memanggilnya sebenarnya adalah Yah atau Rohayah, wanita yang dikenalnya sejak kecil. Swaktu masih bersekolah di Sekolah Rakyat, Yah adalah teman sekelasnya. Pada saat itu Yah sudah menjadi seorang janda, akibat korban kawin paksa. Karena tidak tahan hidup dengan suami pilihan orang tuanya, dia melarikan diri ke Jakarta dan dia terjuan kedunia nista sebagai wanita panggilan. Yah sebenarnya secara diam-diam sudah lama mencintai Doter Sukartono. Dia sering mengkhayalkan Dokter Sukartono sebagai suaminya, itulah sebabnya ia mencari alamat Dokter Sukartono. Setelah menemukannya, dia menghubungi Dokter Sukartono dengan berpure-pura sakit.
Karena sangat merindukan Dokter Sukartono, pada saat itu juga Yah menggodanya. Pada awalnya Dokter Sukartono tidak tergoda akan rayuannya, namun karena Yah sering meminta untuk mengobatinya. Lama kelamaan Dokter Sukartono tergoda akan rayuannya. Yah dapat memberikan banyak kasih sayang yang sangat dibutuhkan oleh Dokter Sukartono yang selama ini tidak ia peroleh dari istrinya. Dia mulai merasakan hotel tempat Yah menginap sebagai rumah keduanya. Lama kelamaan hubungan Yah dengan Tono diketahui oleh Sumartini. Betapa panas hatinya ketika mengetahui hubungan gelap suaminya dengan perempuan bernama Yah atau Rohayah, dia ingin melabrak wanita tersebut. Dan secara diam-diam ia pergi kehotel tempat Yah menginap, ia hendak memaki-maki wanita tersebut karena telah berani menggoda suaminya. Akan tetapi, setelah bertatap muka dengan Yah, perasaan dendamnya menjadi luluh. Yang dianggap sebelumnya sebagai wanita jalang, ternyata merupakan wanita yang lembut dan ramah. Tini merasa malu kepada Yah. Dia merasa bahwa selama ini dia bersalah pada suaminya. Dia tidak dapat berlaku seperti Yah yang sangat didambakan oleh suaminya.
Sepulang pertemuan dengan Yah, ia mulai berintropeksi diri, dia merasa malu dan bersalah kepada suaminya. Dia merasa belum pernah memberikan kasih sayang yang tulus kepada suaminya. Dia merasa telah gagal menjadi seorang istri. Ak`hirnya ia memutuskan untuk berpisah dengan suaminya. Permintaan tersebut dipenuhi dengan berat hati oleh suaminya Sukartono. Bagaimanapun, dia tidak mengharapkan adanya perceraian. Dokter Sukartono meminta maaf pada isrinya dan berjanji untuk mengubah sikapnya. Namun, keputusan istrinya sudah bulat. Dokter Sukartono tak mampu menahannya, dan akhirnya mereka bercerai. Betapa sedih hati Dokter Sukartono, akibat perceraian tersebut. Hatinya bertambah sedih ketika Yah juga pergi. Yah Cuma meninggalkan sepucuk surat yang mengabarkan bahwa ia sangat mencintai Dokter Sukartono. Dia meninggalkan tanah air untuk selama-lamanya dan pergi ke Calidonia. Dokter Sukartono merasa sedih dalam kesendiriannya. Sumartini telah pergi ke Surabaya, dia mengabdi pada sebuah panti asuhan yatim piatu, sedangkah Yah pergi ke negeri Calidonia dan meninggalkan cinta sang Dokter.

3.    Unsur Intrinsik
a)      Tema
Tema adalah ide, gagasan, pandangan hidup pengarang yang melatarbelakangi penciptaan karya sastra.
Tema yang terdapat dalam Novel “Belenggu Karya Armijn Pane” adalah tentang Kehidupan, Kritik sosial dan Politik tentang Problematika Cinta Segitiga.
b)      Alur
Alur adalah cerita yang berisi kejadian, tetapi kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab – akibat, peristiwa yang disebabkan atau menyebabkan terjadinya peristiwa lain. Alur adalah tulang punggung dari sebuah cerita karena alur merupakan jalannya cerita.
Alur dalam novel Belenggu termasuk alur maju.
c)      Latar / setting
Latar dimaksudkan untuk mengidentifikasi situasi yang tergambar dalam cerita. Keberadaan elemen latar pada hakikatnya tidaklah hanya sekedar menyatakan di mana, kapan, dan bagaimana situasi peristiwa berlangsung, melainkan keterkaitan dengan gambaran tradisi, karakter, perilaku sosial dan pandangan masyarakat pada waktu cerita ditulis.
1)   Latar Tempat dalam Novel Belenggu     : Rumah Sukartono. Rumah Sakit, Hotel
2)   Latar Waktu dalam Novel Belenggu      : Siang Hari, Malam Hari
d)     Penokohan
Sebagian tokoh – tokoh karya fiksi adalah tokoh – tokoh rekaan yang dimaksud tokoh cerita adalah individu rekaan yang mengalami cerita kendati berupa rekan atau hasil imajinasi pengarang, masalah penokohan tidak bisa dipisahkan dari suatu karya sastra dan merupakan suatu bagian yang penting dalam membangun sebuah cerita.
Tokoh-tokoh dalam Novel Belenggu :           
1.    Sukartono   : Seorang Dokter yang mempunyai rasa kemanusiaan tinggi. Dia terkenal sebagai dokter yang baik hati, rendah diri, dermawan dan suka menolong. Dan dia termasuk seorang Dokter yang sangat mencintai pekerjaannya,
2.    Sukartini  : Perempuan yang modern, yang mempunyai masa lalu yang kelam karena bebas bergaul. Dia merupakan seorang yang pecemburu, ambisius dan penyabar. Dia juga sering  merasa kesepian karena kesibukan suaminya yang tak kenal waktu dalam mengobati pasien.
3.    Rohayah  : Perempuan yang harus menjalani kawin paksa. Dia merupakan wanita penggoda dan pandai merayu. Dia merupakan teman Dokter Sukartono yang secara diam-diam mencintai Dokter Sukartono.


e)      Amanat
Novel Belenggu menyimpan banyak makna yang mendalam disetiap konflik yang dimunculkan. Kritik sosial yang tajam dalam kisah ini, menjadi sebuah pelajaran bagi para generasi muda dalam menjalani kehidupan yang terhegemoni oleh sebuah sistem yang menindas. Dan semua itu berlaku terhadap semua orang, baik itu tua-muda, kaya-miskin, dan juga bagi pria maupun wanita.


No comments:

Post a Comment

Puisi "Awal yang Baru"

  AWAL YANG BARU Karya Ade Irawan Setiawan   Saat malam mulai datang Suasana sunyi senyap Aku terbujur dalam kekakuan Karena hati ...